Pages

Sabtu, 01 Agustus 2015

Saya percaya akan suatu episode dimana kebahagiaan akan berdatangan=)

Semoga ini adalah klimaks atas segala kabar buruk dan segenap kesedihan yang pernah datang,
Betapa ujian dan cobaan dari-Nya begitu terasa, bahkan merasuk disela-sela pori hingga menusuk nadi.
Kau mengerti bagaimana rasanya?
satu persatu ujian itu berkunjung mengetuk pintu, tak tahu siapa yang mempersilahkannya masuk namun kurasa mereka menerobos, belum lagi satu ada solusinya ujian lain kembali berdatangan.
Bapak yang beberapa bulan lalu divonis menderita penjepitan jantung oleh dokter, sampai aku sendiri merasa tak sanggup melihatnya meradang karena sakit yang tak terkira. Mama yang juga divonis mengidap penyakit tumor ovarium dan kista hingga harus dioperasi untuk kedua kalinya setelah sempat menjalani berbagai pengobatan hingga operasi enam tahun yang lalu dan kali kedua kemungkinan bulan ini setelah rujukan dari dokter sudah lengkap, maka kami sekeluarga siap mengantar mama ke salah satu Rumah Sakit di kota daeng Makassar. Dan terakhir saya, rupanya saya juga menjadi target incaraan cobaan-cobaan yang menguras hati dan pikiran. Karena mungkin saya akan jadi pelengkap? pertama cobaan itu datang ketika 9 mei 2015 lalu pengumuman SNMPTN atau jalur undangan masuk PTN  SAYA GAGAL padahal tiga tahun di SMA segalanya mungkin sudah saya persiapkan mulai dari belajar giat agar nilai rapor memadai dan ikut berbagai lomba yang sertifikatnya akan jadi penunjang lolos seleksi snmptn ini, tapi mungkin usaha saya kurang maksimal, efek pengumuman ini berhari-hari saya rasakan jadinya mata saya sembab bagai digigit semut. Tapi beruntung masih ada sebuah titik semangat yang berhasil saya temukan mengapung dilautan kesedihan, saya kembali bangkit. Jalan menuju sukses tidak hanya satu pintu bukan? 11 mei saya mulai menata hati, saya berniat mengikuti jalur seleksi lain yakni SBMPTN atau seleksi tertulis, karenanya saya kembali berkutat dengan berbagai buku serta lembaran-lembaran soal yang sudah saya download dari internet sebagai bahan referensi.
'13 mei' saya genap delapan belas tahun ditanggal ini, alhamdulillah Tuhan masih memberi kesempatan hidup dengan begitu banyak nikmat yang saya rasakan hingga 18 tahun saya menjejaki dunia. Hari itu benar-benar menjadi pelipur lara karena mereka yang tak pernah berhenti peduli siapa lagi kalau bukan sahabat, yah hari itu tanpa kuketahui sebelumnya mereka datang kerumah menenteng kue ulang tahun dan beberapa kado, sempat saya mengira mereka lupa karena sudah jam 1 siang belum juga ada ucapan namun nyatanya mereka tetap dan akan selalu ingat, doa yang paling saya harapkan sejak hari itu tiada lain adalah ucapan-ucapan kelulusan sbmptn=) salah satu kado yang membuat saya begitu terharu adalah sebuah buku yang berisi soal dan pembahasan sbmptn rangkuman beberapa tahun terakhir, betapa sahabat-sahabat saya begitu peduli, tiada kata yang bisa mengalahkan ucapan terimakasih =)
7 juli 2015 setelah melakukan pendaftaran online dan mencetak kartu tanda peserta ujian seleksi sbmptn akhirnya saya mengetahui lokasi tes saya nantinya ternyata di SMPN 8 Makassar Jln. Batua Raya daerah ini terlalu jauh bila saya menginap dirumah keluarga tapi beruntung tante saya punya saudara yang tinggal di Antang Raya yang tentunya tidak jauh dengan lokasi tes tersebut dan hari itu juga kami on the way Makssar; saya, mama, tante dan satu teman saya yang kebetulan satu lokasi. Sesampainya disana kami disambut dengan senyum hangat yah memang benar semewah-mewahnya rumah tak berarti jika penghuninya tidak bersahabat namun alhamdulillah tante yang kami tempati rumahnya ini begitu baik, dua malam kami menginap disana hingga malam tanggal 8 juni mama jatuh sakit, badannya menggigil meski sudah kubalut dengan tumpukan sarung dan selimut Mama sempat bilang sebuah kalimat yang membuat saya menangis dalam hati Nak jangan pedulikan mama, tidak usah terbebani dengan keadannya mama, pikirkan saja tesnya besok!lakukan yang terbaik! setelah membiarkan kalimat mama selesai saya bergegas ke kamar mandi dan menumpahkan tangis disana, bergerutu dengan beragam doa yang tiba-tiba terucap padahal saya tahu kamar mandi bukanlah tempat yang tepat untuk berdoa kepada-Nya.
Akhirnya sampai pada hari -H 9 juni 2015 setelah soal dibagikan dan sudah siap untuk dikerjakan berasa hati, pikiran dan raga saya berpisah bertolak arah. Raga saya berada dilokasi tes namun hati dan pikiran saya mengembara. Mama baik-baik saja kan?
syukur segala rangkaian tesnya cepat selesai dan malam itu juga kami balik kanan pulang, sejak hari itu mama mengeluhkan sakit dan mengerang keras setiap sakitnya datang mama bilang ada sesuatu diperutnya yang serasa menggigiti daging mama dan setelah check up kedokter memang ada penyakit diperut mama yang penanganannya hanya dengan lewat operasi._. Berhubung saat itu bulan ramadhan, terasa banyak yang berbeda, mama tidak ikut puasa bersamaku dan bapak. Saat sahur dan buka puasa yang dulu begitu kunanti kini berbeda karena satu dari kami tidak bisa turut merasakan kenikmatan bulan suci ini.
ini yang kedua 9 juli 2015 pengumuman hasil sbmptn pukul 17.00 WIB
hari itu disetiap sholat lima waktu sedari subuh hingga isya menjelang doa saya selalu sama, bukan minta diluluskan namun saya berdoa agar hati saya dilapangkan atas apapun hasil yang saya terima. Syukur alhmadulillah Tuhan mengabulkan, pukul 02.27 WITA saya membuka pengumuman tanpa menunggu hitungan detik pengumunannya muncul entah apa yang terjadi pada jaringan, sangat lancar tidak seperti biasanya dan *jengjeng dengan begitu cuek pengumumannya saya baca tanpa saya sadari mulut saya berujar alhamdulillah dan jari saya tiba-tiba menekan tombol PrtSc SysRc print screen. Hasilnya? sama dengan 9 mei lalu, berbelok dari apa yang saya harapkan namun kali ini saya lebih berbesar hati dan begitu yakin dan percaya kepada-Nya bahwa telah ada fase indah yang Ia siapkan yang telah sedia menununggu untuk dijemput. Saya berbalik haluan meninggalkan website pengumuman dan membuka akun facebook berniat menulis kalimat motivasi disebuah grup karena sedari tadi saya liat anggota grup disana banyak yang mewek karena hasil yang mereka terima sama dengan apa yang saya lihat barusan, ini postingannya;
tapi setelah mengetik panjang lebar tiba-tiba laptopnya mati baru pada 11 juli saya posting ulang;)
banyak respon baik yang saya terima, alhamdulillah saya turut senang jika tulisan saya mampu menjadi penghapus duka untuk mereka. Sesama pejuang sbmptn 2015 hehehe
Tekad saya untuk kuliah tetap membara, sampai pada suatu hari saya mendapat informasi jalur mandiri UNHAS sebelumnya saya tidak berminat mengikutu jalur mandiri di PTN/PTS manapun karena alasan biaya. Tapi seorang teman menjelaskan bahwa UH membuka dua jalur mandiri yakni JNS dan POSK yang memerlukan biaya mahal adalah jalur JNS sedangkan POSK ialah seleksi mandiri berdasarkan hasil sbmptn dan sertifikat penunjang dan bila lulus katanya kita masih bisa memperoleh beasiswa.
Saya segera mendaftar dan 24 juli 2015 kemarin saya kembali otw Makassar untuk memferivikasi bukti pendaftaran dan sertifikat sesampainya dilokasi di Gedung Baruga A.P Pettarani UH mata saya disuguhi dengan pemandangan ratusan orang yang lalu lalang menenteng serifikat/piala/medali
saya sempat bergumam sendiri ternyata ada banyak dari mereka yang berpresetasi namun tidak beruntung mendapatkan kursi dijalur SNMPTN ataupun SBMPTN hingga kaki-kaki mereka melangkah ketempat ini, berharap jalur POSK inilah yang mengantarkan menuju PTN UH tak terkecuali saya yang pada hari itu mendapat nomor antrian '59' dari beratus-ratus peserta, tak lama mengantri akhirnya saya dipanggil menuju podium menghadap salah seorang mungkin beliau dosen
saya mengucap salam namun tak kunjung direspon akhirnya saya duduk dikursi yang sudah disediakan menunggu untuk ditanya beberapa pertanyaan namun bapak tersebut sama sekali tidak bertanya hanya meminta Map berisi berkas yang saya bawa, beliau sempat memprotes map saya karena bukan map kertas tapi map plastik. Setelah mapnya saya sodorkan beliau berucap 'selesai' katanya, saya tidak mengerti. Kenapa saya tidak ditanya-tanya juga padahal saya sudah mempersiapkan banyak hal untuk tes wawancara ini. Akhirnya saya pulang dengan perasaan sedikit ragu, hari itu juga saya bertolak ke Bantaeng padahal tante dan om menyuruh saya menginap hingga beberapa hari tetapi saya begitu khawatir dengan mama yang sementara terbaring sakit di Rumah Sakit Dr.Anwar Makkatutu Bantaeng.
ketiga 31 juli 2015 Pengumuman jalur mandiri UH
saya membuka pengumuman keesokan harinya karena server UH over loading, setelah beberapa jam saya coba mengakses akhirnya hasilnya muncul, lagi-lagi belum rezeki.

Saya tidak menangis, saya hanya berdoa semoga ini adalah yang terakhir saya melihat pengumuman dengan hasil seperti ini.
Saya percaya akan suatu episode dimana kebahagiaan akan berdatangan, saya percaya dan tidak akan berhenti percaya kepada-Nya kepada sang Maha Sutradara yang sudah men-setting sedemikian rupa alur naskah yang saya perankan :)

Saya berterimakasih kepadaNya atas begitu banyak pelajaran yang bisa saya petik dari berbagai cobaan yang ia beri, Ia begitu sayang kepada saya lebih-lebih kepada mama dan bapak sehingga ia ingin lebih dulu menghabiskan semua stok kegagalan dan kesedihan itu sampai pada waktunya kami berbahagia, bersenang-senang hingga akhir episode :")



Just writing=D

Tidak ada komentar :

Posting Komentar