Aku masih disini, ditempat yang sama
Malam-malam ku terlewati dengan mimpi yang terkadang berulang, didalam mimpiku seolah aku telah berada dikota yang berbeda, berpijak ditempat yang asing bagi telapak kakiku, menghirup udara yang tak lagi sama dengan kotaku sebelumnya, namun aku harus menemui kenyataan terbalik saat aku terbangun dan kudapati diriku masih disini dirumah yang sudah menyatu dengan ragaku, bisa kupastikan aku tak akan tersandung satukalipun meski aku menyusuri rumah ini dengan mata tertutup. Jika aku boleh jujur terkadang rasa bosan juga kerap kali menemuiku dan aku tergoda begitu saja untuk merindu, rindu akan suasana 14 tahun saat seragam sekolahku berganti-ganti warna. Aku tak pernah membayangkan meski sedetikpun bahwa pendidikanku harus kandas setelah ijazah putih abu-abu sudah kukantongi, ini bukan inginku juga bukan kemauan orangtuaku tetapi takdir telah pada alur yang direncanakanNya.
Kau tahu bagaimana perasaanku ketika melihat teman-teman seangkatanku dengan bahagianya memposting aktivitas kuliah mereka diakun sosial media?
Kau tahu isi kepalaku saat melihat teman-teman satu SMA ku dengan senangnya mengupload foto-foto mereka yang kini memakai almamater?
Aku bangga dengan mereka yang tanpa harus berhenti satu langkah untuk impiannya
tetapi aku juga iri dengan mereka, karena mereka tidak harus menguras banyak waktu dan pikiran mereka untuk berjuang keras demi sebuah almamater. Sedangkan Aku? mungkin Tuhan terlalu menyayangiku sehingga aku dibuatnya begitu berbeda, lewat ujian hidup ini Tuhan menginginkanku belajar lebih banyak tentang rasa syukur, Karena aku tipekal orag yang menilai banyak hal dari akhir maka Tuhan menyuruhku berproses agar kesimpulan akhirku tentang kehidupan tidak salah.
Karena akhir tidak selamanya mengisahkan awal dan proses secara benar, buktinya banyak orang yang bisa dengan mudah mencapai puncak tanpa harus berpeluh keringat.
Aku berbeda karena mimpiku tidaklah murah
Jadi, aku harus mampu membayar mimpiku cukup dengan melewati cobaan ini sesuai apa yang diharapkan olehNya.
Karena pada konsep kenyataan meraih impian tidak semudah memimpikan
Tidak ada komentar :
Posting Komentar