Bismillahirrahmanirrahim,
Pukul 09.15 tadi saya masih didepan televisi sibuk menggonta-ganti channel tiba-tiba fokus saya terhenti disebuah stasiun tv yang sedang menayangkan berita tentang sekelompok etnis muslim Myammar atau yang lebih dikenal dengan "ROHINGNYA" awalnya saya tak tahu menahu tentang etnis ini, tapi karena jiwa penasaran yang tinggi, saya tetap menyimak berita yang tengah dibawakan oleh Fessi Alwi tersebut. Dan kesimpulan yang dapat saya ambil cukup pendek dan sama sekali tidak membayar rasa keingintahuan saya, tak terhenti sampai disitu saya melanjutkan penelusuran dengan mengetik kata 'ROHINGNYA' di search engine google, ada begitu banyak artikel yang muncul tapi seperti biasa untuk langkah awal saya memilih membaca laman wikipedia. Dari situ saya mulai tahu banyak tentang etnis muslim ini, ironi sungguh ironi. Saya sempat merutuki pengetahuan saya yang begitu minim apalagi setelah melihat foto-foto para Rohingnya yang teramat memprihatinkan. Kenapa lagi-lagi kaum muslim selalu tertindas? padahal seingat saya luka ditanah GAZA belum benar-benar mengering kini muncul lagi duka baru bagi kaum muslim dengan terkuaknya kisah para etnis muslim ROHINGNYA. Miris benar-benar miris ketika umat muslim dibelahan dunia lain masih bisa menjalani rutinitas hidup dan ibadah tanpa gangguan apapun, justru ada saudara muslim kita yang terlunta-lunta berbulan-bulan diatas perahu sampai akhirnya ombak menepikan mereka di Indonesia. Air mata saya sempat menitik saat mendengar penuturan salah satu kaum etnis Rohingnya yang diterjemahkan oleh prsenter Metro tv,
" Kami tak punya makanan apa-apa berhari-hari dilautan kami hanya bisa berdoa kepada Allah " Tidakkah itu miris? untunglah tanahku tercinta Indonesia siaga memberi uluran tangan kepada mereka, membolehkan mereka mengungsi dikota Serambi mekah Aceh. Bukankah memang prinsip kemanusiaan wajib dijunjung tinggi, melebihi alasan diplomasi dan teritorial negara?
#Savethem
Tidak ada komentar :
Posting Komentar