Kutulis ini ketika ambigu-ambigu itu berdesakan dipikiranku.
Kau tahu ketika lamunanku mulai mengambang, aku justru menemui titik pulang saat namamu mulai mengetuk. Ku izinkan sosokmu masuk mengais aneka kenangan yang terukir jelas sejak tiga tahun lalu. Aku terhenyak sesaat memandangi satu per satu slide yang bergantian tayang dimemoriku, Salah satu slide itu mengingatkan betapa canggungnya awal perkenalan kita. Tapi kita saling mengerti bahwa pertemuan dan kebersamaan akan mampu mengubah semuanya, ya itu benar dan kini aku lebih jauh mengenalmu begitupun denganmu yang mengetahui banyak tentangku. Kau bahkan tahu kepayahanku dalam mengingat beberapa hal termasuk tugas hafalan sekalipun, aku justru lebih senang mengotak-atik hafalan dengan kalimatku sendiri hahaha :D
Hey kau ingat awal cerita kita di masa putih abu-abu? tepatnya dikelas XE, saat itu teman sekelas kita mulai berebutan kursi dan sibuk mencari teman duduk. Kuhampiri kau yang sudah duduk manis dipojok kelas
Samaki kita duduk nah!
Cari mako kursi!
Oh iya tunggumi ( Kau ingat kursi kayu yang beratnya entah berapa kilo itu, kau pasti ingat karena hanya ada satu dikelas dan itu kursiku =D )
Berawal dari situ kita selalu jadi teman duduk hingga penghujung putih abu-abu dikelas XII, jadi wajar saja diselabaran kertas fact of me yang kubagikan keteman-teman selalu ada kalimat ini "Teman dudukna Suci selama tiga tahun" Mungkin yang membuatku nyaman menjadi teman dudukmu karena kau adalah teman berbagi cerita yang baik, kau selalu mampu memposisikan dirimu manakala hanya sekedar menjadi pendengar atau harus menjadi pemberi nasehat. Cerita kita yang lain-lain pun selalu nyambung apalagi jika itu tentang mimpi, bahkan berita yang tayang kemarin pun selalu menjadi topik pembahasan yang begitu hangatnya. Yah kau dan aku sama-sama senang mengkritisi. Kita selalu saja oposisi dengan berbagai polemik diluar sana. Karena itulah masa beranjak kita ke kelas XI kita sama-sama mantap memilih jurusan IPS, bukan karena tidak suka pelajaran beraroma angka. Tapi karena kita suka melihat dunia dari segi sosial. Namun dipengumuman penaikan kelas nama kita berdua tidak serta merta berada dijurusan ips, namaku sendiri tertera teapat diangka yang begitu kusukai 13, ini yang menjadi salah satu alasan kenapa saat itu aku tidak berhenti menangis.
Suci, jadi mau betulanko ini pindah jurusan?
Iyo ila' kau iya?
Nuliatji tadi namauku toh dinomor 13, takutka weh, takutka kalau ini petunjuknya Tuhan. Mungkin Tuhan mau saya jadi anak IPA :'(
Dimanakah besar hatinu Ila'
Mauka IPS ia
Oke kita resmi jadi anak ips dan kembali duduk bersebelahan.
Dan aku semakin mengenalmu sebagai pemimpi yang ulung, kaupun begitu.
Bedanya kau tak menemukan hambatan dalam proses meraih mimpimu, sementara aku tertinggal beberapa langkah. Kau sukses menjadi Calon maba di kampus kebanggan kita. Kampus yang kotanya selalu menjadi topik cerita kita. Kau sempat mempertanyakan pilihanku di snmptn yang sama sekali diluar apa yang sebelumnya pernah kita rencanakan.
Suci, mauka pilihanku sejalan sama ridhonya orang tuaku, nutau'ji mamaku kira sakitki. Kaumo jadiko advokat hebat! :)
Kenapa mesti ketemunya 3 tahun lalu ila'? sekiranya waktu bisa di putar, ku pilih nanti
kenapa harus nanti ketemunya Suci? kalau saja 3 tahun yang lalu itu bisa meneruskan moment bertahun-tahun kedepan.selamanya malah:D
Apa pun warna almamater kebesaranta nanti, semoga semuanya tetap sama. Sama seprti kemarin dan hari ini. Klau bisa lebih baik lagi ila'.
Dan Tuhan menunjukkan kebesarannya, Tuhan memberiku jawaban atas keraguan yang selalu saja mengrogoti hatiku hingga pengumuman snmptn keluar. Kuakui aku tidak berbesar hati dengan apa yang menjadi pilihanku. Meski aku sempat terlarut karena rezekiku yang tertunda itu, bukan karena aku kecewa tapi seoalah aku meresapi kekecewaan orang tuaku yang doanya tak pernah putus untukku. Tapi malam itu 9 mei 2015 aku dikuatkan dengan kabar kelulusanmu, Hey sahabatku kau sudah menjadi Gadjah Mada muda. Dua hari setelah 9 mei aku meminjam pundakmu menangis sejadi-jadinya entah tangis karena kegagalanku atau tangis terharu akan kesuksesanmu, namun kurasa keduanya. Kau ikut larut menangis bersamaku, ila' ada hal yang lebih baik yang nantiko, Tuhan selalu punya rencana yang lebih indah. Ayo' sama-samaki lagi.
Mungkin snmptn itu punya hikmah tersendiri, sekarang aku dibebaskan memilih sesuai dengan apa yang kuminati. Setiap hal punya makna tersendiri, Didunia ini tidak ada yang sia-sia bukan. Semoga doamu turut menyertaiku;;)bighug({})
Terimakasih untuk banyak hal yang tidak cukup dengan hanya sekedar kata terimakasih. LoveyouSuciDM <3
Tidak ada komentar :
Posting Komentar