Pages

Senin, 01 Desember 2014

1st December 2014

Selamat malam desember :)
Maaf karena sapa yang kulontarkan sangat terlambat, mengapa? karena aku sempat lupa bahwa kau telah mengunjungiku, itu salahmu. Kau tak mencoba permisi sebelumnya, hingga aku tak benar-benar menyadari keberadaanmu jika saja tak kudengar beberapa dari mereka mendengung-dengungkan harapannya tentangmu -desember-
Sebuah sapaan yang ngaret tak apakan? yang terpenting kau kusambut dengan seulas senyum dan setumpuk harapan yang tak kalah banyak dengan mereka yang sedari pagi tadi sudah ramai mengupdate status di sosial media mengenai ragam harapannya tentangmu-desember-

Kau tahu responku sesaat setelah mengetahui tentangmu (desember)?
Kau tahu hal apa yang tengah kupikirkan setelah tahu bahwa kau(desember) telah mengunjungiku bahkan telah beberapa jam yang lalu?

Kau(desember) membawa ingatanku berlarian.
Kau(desember) memancing memori itu mengejarku, sehingga aku berlari nun jauh sampai kutemukan kenangan bertebaran disini;disekelilingku. Aku berlari;bertolak namun kenangan ikut mengejarku, kami berkejar-kejaran melewati satu per satu moment dimasa lalu, moment yang melesat lewat bagai slide yang bergantian tayang dibenakku.
Terlalu perih untuk disebut bahagia
Terlalu bahagia untuk disebut perih.
kedua rasa itu sinergi, jadi wajar saja kalau aku tak tahu rasa yang mana yang pantas mewakili desemberku ditahun lalu. Tidak ada yang lebih mendominasi. Ah.. bawa ingatanku pulang segera!! ketempat dimana ragaku berpijak! Bukankah kenangan sebaiknya hanya menjadi kenangan? Tanpa perlu mengusik lagi. Karena sesungguhnya ada kenangan yang benar-benar rusuh bila kembali teringat. Baiklah sekarang aku tak ingin desemberku berinai;) yah itu harapanku. Dan semoga (desember) lalu menjadi bekal kedewasaan desemberku kali ini.
1st december 2014
Allah tahu apa yang kudambakan tentangmu(desember) jauh sebelum aku katakan.



AmalSant


Tidak ada komentar :

Posting Komentar