Pages

Senin, 01 Desember 2014

Event puisi; Januari (Penerbit Sembilan Mutiara Publish)

SERPIHAN RINAI JANUARI

Bukankah pijakanku tepat disini?
Namun mengapa sebagian diriku kutemukan disana?
Diawal tahun dua tahun silam
Serasa kenangan membisikiku
Agar ikut berlari bersamanya
Aku terlena
Kenangan mengejarku
Aku pun berbalik mengejarnya
Kami berkejar-kejaran nun jauh
Hingga akhirnya aku sadar
Sekelilingku sekejap berubah
Aku terjebak
Tentangnya menguar disana-sini
Bagai slide yang bergantian tayang
Bahkan ini seperti nyata
Kembali bisa kunikmati senyumnya
Yang ribuan detik sempat terlupa
Apa maksud semua ini?
Mengapa kenangan membawaku kemari? Ke januari
Padahal benakku telah sempat sinkron dengan hatiku
Agar tak lagi mengingat tentangnya
Sebab januari penuh gerimis
Aku tak tahan dengan rinainya
Yang begitu deras berjatuhan
Menelisik masuk dalam nadiku,
Sama sekali tak kutemukan pelita disini
Bahkan pelangi setelah hujanpun terdengar hanya lelucon.
Hei bawa aku pulang!
Ke tempat terakhir kali aku berpijak
Aku enggan disini
Meratapi diriku, yang kian lumutan
Menghitung detik-detik januari
Aku tak ingin disini
Dengan asa semu
Berharap januari lekas berganti
Bawa Aku pulang!
Tunjukkan jalan yang kutapaki tadi
Ketika aku dan kenangan berkejar-kejaran
Pertemukan aku lagi dengan November!
Desember!
Dan buat aku terlelap!
Ketika januari menyapa
Latepost: Bantaeng, 26 November 2014

        

Tidak ada komentar :

Posting Komentar