Pages

Minggu, 07 Desember 2014

beloved father

Bila mengenai ilmu memandanglah keatas nak !! namun mengenai ekonomi maka merunduklah.. ! ~ Ayah 

__ 

Pernahkah kamu merasakan bahwa dunia ini tak lagi pantas untukmu? dan pernahkah kamu menginginkan dunia lain meskipun tak nyata ? Jika pertanyaan diatas jawabannya adalah iya, maka kamu sepaham denganku. 
Namaku Irma. Lengkapnya " Irma Ananda " 
Aku adalah seorang gadis yang jalan hidupku elastis, Aku bisa menjadi apapun yang Aku mau, Aku bisa menjadi putri yang tinggal di istana yg megah atau menjadi si miskin yang memang pada realitanya. Betapa elastisnya hidupku hingga Aku bisa menentukannya sendiri. Mungkin kalian menganggap bahwa semua penuturanku adalah bualan belaka. Tapi jujur itulah yang terjadi pada hidupku, pada jalan takdirku, karena duniaku bukan duniamu, duniaku adalah DUNIA MIMPI, dunia yang semua halnya berdasarkan kehendakmu. Semua hal yang ku inginkan bisa Aku dapatkan disini di duniaku, meskipun itu hanya imajinasi belaka dan hanya khayalan yang tak nyata. Aku lebih senang menjalani kehidupanku yang elastis di dunia mimpi dibandingkan dengan menjalani kehidupanku di dunia nyata. Bayangkan saja didunia nyata Aku adalah seorang gadis yang kehidupannya melarat, semua serba susah. Namun itu dulu, dunia ku yang dulu, dunia Irma kecil yang menghabiskan banyak waktu berharga dalam hidupnya hanya untuk bermimpi. 

Sebelum akhirnya Aku disadarkan oleh sosok hamba yang teramat memuja Tuhan-Nya, sosok yang teramat penting bagiku, dialah Ayah ku, sosok Ayah yang sangatlah tepat untuk dijadikan panutan bagiku dan bagi ibu ku. Panutan tentang bagaimana ia menjalani hidup dengan rasa cinta yang menggebu terhadap pencipta-Nya. Dialah orang yang selalu memancarkan pelita ketika jalanku dipenuhi gulita, ketika Aku salah arah, penuh pertanyaan tentang letak keadilan. Dan Ayahku lah yang mampu menjawabnya tak hanya dengan penuturan tetapi jawaban yang ia realisasikan dengan tindakan. Ayah selalu berucap Allah itu Maha Adil pada setiap umat nya, salah satunya pada ku dan pada keluarga ku, mungkin keadilan Allah pada keluarga kita tak ditunjukkan dengan harta yang melimpah, rumah yang megah, kendaraan yang mewah sebagaimana yang dimiliki orang lain. Namun lihat lah Allah punya banyak cara dalam menunjukkan keadilan-Nya, dan hanya orang-orang yang tidak buta mata batinnya yang mampu menilai keadilan Allah pada keluarga kita. Dan sekali lagi Allah Maha Adil, buktinya sekarang kita masih bisa menikmati pemberiannya berupa raga dan masih mampu menempati dunia-Nya meski dalam kesederhanaan~ Itu yang selalu Ayah katakan ketika menasehatiku, memberiku pengertian tentang segala kegundahanku tentang hidup. Ayahku adalah sosok Ayah yang luar biasa meski ia bukanlah pegawai, kontraktor, direksi apalagi pejabat. Ayahku tak memiliki jabatan yang istimewa seperti itu, jabatan yang teramat bagus dimata orang-orang. Ketahuilah Ayahku Ayah yang hebat, pekerjaan yang ia lakoni adalah pekerjaan mulia, dan ku yakin indah dimata Allah, Ayahku hanya seorang buruh bangunan. Itu pekerjaannya dulu saat kondisinya masih sehat, masih bugar. Dan sekarang Ayah hanya seorang tukang bersih-bersih masjid, maklum Ayah sudah tidak mampu melakukan pekerjaan yang berat karena kondisinya yang semakin hari semakin rontah karena usia. Dan saya tidak malu akan itu, Ayah saja tidak malu dan kenapa saya harus malu? :) Malah saya bangga punya Ayah yang tidak mementingkan apa kata orang, yang ia pikirkan bagaimana agar keluargaku masih bisa hidup layak meski tak dihiasi kemewahan dan tetap dengan cara yang halal. 

Kehidupan remajaku normal layaknya remaja lain, Aku masih bisa beradaptasi dilingkungan dimana ku berada, masih bisa bergaul, walaupun terkadang ada rasa iri yang singgah dihatiku, rasa iri terhadap teman yang punya apa yang mereka inginkan, tapi rasa itu dengan cepat ku tepis jauh-jauh, Aku selalu ingat pesan Ayah ".. Bila mengenai ilmu memandanglah keatas nak , tetapi mengenai ekonomi, maka merunduklah !! .." kita mungkin misikin harta tetapi kita tidak harus miskin hati, katanya :) Dan Aku yakin kelak Aku juga bisa sukses. Meski tak mengandalkan materi, tapi Aku percaya kekuatan doa dan ridha Allah, doaku, doa Ayah, dan doa Ibu adalah kunci sukses yang kumiliki, insya Allah.

Sebuah persembahan puisi dalam rangka Hari jadi Bantaeng yang ke- 760


".. 760 Dalam Bingkai Sejarah .."

Dikau kota kecil
Berjuluk Butta Toa
Yang kini beranjak menjajaki tahun..
Menyisakan ulasan cerita yang tlah lalu..
Pada tiap-tiap pijakan yang kau lalui..
Kisah-kisah lama pun melapuk dalam bingkai sejarah..
Di usiamu yang sebentar lagi bergeser dari abad ke-7
Tepat yang ke- 760
Adakah muda-mudi mu mengambil kisah?
Dari interseksi nilai-nilai agama dan kaidah,
Bukankah sejak dulu,
Tanah tua ini menjadi superioritas..
Diantara tanah yang lain,
Bahkan awal masa kerajaan islam
Tanah kita telah ada..
Dikala tamabara' berubah anjari racung,
Dan dikala pammajikki lannya' ilalang pakkodi,
Sudah berapa ilmukah?
Sudah berapa kisah yang terpetik?
Dapatkah kita menjadikannya acuan?
Untuk sepenggal cerita pada usia berikutnya..
Lalu, bagaimana kita memaknainya..
Menjadikannya inspirasi?
Atau?
Motivasi?
Bekal yang harusnya sudah melimpah..
Seiring berjalannya 760 tahun yang lalu..
Sudah bisakah kita memvonisnya sejahtera?
Atas perubahan yang ada,
Yang kini nampak secara visual..
Sebab..
Anne buttayya iamiantu butta ta'
Butta para kare a'lamung pammajikki
Butta lassu'na mula tau annanang janji..
Anne mi inne Butta ta,
Ia mi antu Bantaeng Butta toa. :)



                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         
                 Note: sebenarnya puisi ini saya buat satu tahun 
              yang lalu tepat hari jadi Bantaeng yang ke-759

Kamis, 04 Desember 2014

Happy Birthday Suci DM


Selamat menapaki usia 16 tahun,
Doa terbaik untukmu({})
Suci Damayanti



Salah satu hal yang harus kusyukuri dalam hidup adalah pertemuan denganmu.                    
Tuhan pasti punya alasan mengapa Dia mempertemukan kita, dikelas yang sama 2 tahun yang lalu. Masih ingat betapa canggungnya kita saat itu? mari berterimakasih pada waktu yang telah membuat kita akrab hingga sekarang. Tak ada yang lekang dalam ingatan, semua terekam begitu indah. Kau menjadi pendengar yang baik selama ini, menjadi sosok penolong jikalau tugasku tak beres, menjadi penyelamatku disetiap ulangan  dan menjadi sandaran ketika duka menyergap dan tempatku berbagi kala suka menyelinap. Mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal biasa namun lain halnya denganku, walau katamu aku sangat pelupa tapi percayalah otakku cukup bagus mengingat hal yang berkesan yang pernah hadir dihidupku termasuk tentangmu.


Rabu, 03 Desember 2014

lagi(lagi) Syndrom Dispepsia

Halo Selamat Pagi ({})

Pagi yang kandas, tak ada rutinitas rutin seperti setiap pagi yang kemarin. Hanya terbaring meringkuh dibalik selimut. Kenapa harus kambuh sepagi ini? di 24 jam itu pagi-kah waktu yang tepat kau (syndrom dyspepsia) hadir? Tapi biar kuberitahu sesuatu, sebenarnya tidak ada waktu yang pernah tepat bagi kehadiranmu, tapi jika memang kau sudah punya schedule untuk selalu hadir diduniaku maka kusarankan jangan memilih pagi. Karena menurutku alur hariku tergantung awalnya dan awalnya adalah 'pagi' kau mengertikan? yah dan untuk hariku di tiga desember berawal buruk sebab kehadiranmu :(

Biasanya jam segini 07.15 aku sudah memapah kakiku memasuki gerbang sekolah. Bertegur sapa dengan siapa saja yang kutemui dalam perjalanan menuju kelas. Biasanya pagi-ku kuhabiskan dengan memandangi senyum si papaver somniferum. Namun pagi ini beda, pagi ini lain. Dan kau tahu rasanya menjedakan kebiasaan-kebiasaan itu? Menggantinya dengan pelukan guling dan dekapan selimut, sungguh sangat tak mengenakkan.


Kau : Syndrom dispepsia




Selasa, 02 Desember 2014

Apa itu Syndrom dispepsia?

Syndrom dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan.
Dispepsi adalah istilah non spesifik yang dipakai pasien untuk menjelaskan keluhan perut bagian atas. Gejala tersebut bisa berupa nyeri atau tidak nyaman, kembung, banyak flatus, rasa penuh, bersendawa, cepat kenyang dan borborygmi (suara keroncongan dari perut).
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani (Dys) berarti sulit dan Pepse berarti pencernaan. Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinisyang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalamikekambuhan. Keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung, kini tidak lagi termasuk dispepsia. pengertian dispepsia terbagi dua, yaitu :
1.      Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya.Sindroma dispepsi organik terdapat kelainan yang nyata terhadap organ tubuh misalnyatukak (luka) lambung, usus dua belas jari, radang pankreas, radang empedu, dan lain-lain.
2.      Dispepsia nonorganik atau dispepsia fungsional, atau dispesia nonulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya. Dispepsi fungsional tanpa disertai kelainan atau gangguan struktur organberdasarkan pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi, dan endoskopi (teropong saluranpencernaan).
Dispepsia atau sakit maag adalah sekumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, rasa penuh atau cepat kenyang, dan sering bersendawa. Biasanya berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur, makanan yang pedas, asam, minuman bersoda, kopi, obat-obatan tertentu, ataupun kondisi emosional tertentu misalnya stress.
Dyspepsia disebabkan oleh beragam hal yang dapat ditelusuri berdasarkan kategorinya.
a.       Non-ulcer dyspepsia adalah dyspepsia yang tidak diketahui penyebabnya karena – biladiendoskopi – bagian kerongkongan, perut, atau duodenum terlihat normal, tidak menunjukkan borok sama sekali. Diperkirakan 6 dari 10 penderita dyspesia tergolongdalam kategori ini,
b.      Duodenal and stomach (gastric) ulcers yakni dyspesia yang disebabkan oleh borok diusus duabelas jari atau lambung. Jenis ini kerap dinamai peptic ulcer,
c.       Duodenitis and gastritis atau radang di usus duabelas jari dan/atau lambung. Radangtersebut bisa saja ringan atau parah, tergantung luksnya. Gastritis akut dapatdisebabkan oleh karena stres, zat kimiam isalnya obat-obatan dan alkohol, makananyang pedas, panas maupunasam. Pada para yang mengalami stres akan terjadiperangsangan sarafsimpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksiasamklorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambungakan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat kimia maupun makananyang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk  menghasilkan mukus,mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambungkarena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel mukosagaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCl (terutama daerahfundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan produksiHCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri iniditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambungakibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi selmukosa gaster akan mengakibatkan erosipada sel mukosa. Hilangnya sel mukosaakibat erosi memicu timbulnya perdarahan.Perdarahan yang terjadi dapat mengancamhidup penderita, namundapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehinggaerosimenghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.   Helicobacter pylorimerupakan bakteri gram negatif. Organisme inimenyerang sel permukaan gaster,memperberat timbulnya desquamasi seldan muncullah respon radang kronis padagaster yaitu : destruksi kelenjar dan metaplasia
d.      Acid reflux, oesophagitis and GERD. Acid reflux terjadi ketika zat asam keluar darilambung dan naik ke kerongkongan.Acid reflux bisa menyebabkan esofagitis (radangkerongkongan) atau gastro-oesophageal reflux disease (GERD – acid reflux, denganatau tanpa esofagitis). Manifestasi klinis GERD dapat berupa gejala yang tipikal(esofagus) dan gejala atipikal (ekstraesofagus). Gejala GERD 70% merupakan tipikal,yaitu :
Heart burn. Heart burn adalah sensasi terbakar di daerah retrosternal. Gejalaheart burn adalah gejala yang tersering,
Regurgitasi. Regurgitasi adalah kondisi di mana material lambung terasa dipharing. Kemudian mulut terasa asam dan pahit. Kejadian ini dapatmenyebabkan komplikasi paru-paru,
Disfagia. Disfagia biasanya terjadi oleh karena komplikasi berupa striktur.

Naskah teater Republik Aksara By AmalSant

#Latepost

- XI Social Plus -

  Sutradara : Muhammad Alif

  Produser  : Amalia Santrillah

  Narator     : Ainun Jariah

  Pemain    :
  • Reni Anggraeni. S (orang pertama)
  • Husnul khatima  (orang ke-2)
  • Muh. Arbiansyah .MM (orang ke-3)
  • Riskawati Simbung (orang ke-4)
  • Surya Abrian (orang ke-5)
Vocal group : Nur Anugrah, Titi Nur, Dita Murni Wardani, Syamsiah, Masnaeni, Asmawati, Zulkifli, Gilang Arialdy, Jusriadi, Ashabul Kahfi, Amar Sandi, A Nur Hamzah, Anugrah, Firman Ilahi.

Editor :

Nurreski dan Awalia 

Wordrob :

Nur Nahdatul Ulama, Ridha Refi Ramadhani,Eka Sasmita,Sri Reski Handayani,Salmia.

Crew :
  • Suci Damayanti
  • Risma Elfariany
  • Pratiwi Salim
  • Wahyudi Harmi
  • Muslimin
  • Syahrul Miftahul.S
  • Suardi
Prolog :

Waktu berjalan terlalu cepat, membakar mimpi, ketidakberdayaan dalam hidup, tapi bukan tanpa keinginan. Tak perlu benar dalam kesenangan, cerita yang salah tapi manusiawi, cerita yang terjadi tetapi sulit dimengerti, karena cinta hampir punah jauh sebelum cerita ini dimulai.

Opening :

Lagu " Indonesia Jaya "( Adegan putra-putri bangsa, berjalan saling lalu, memaparkan cerita masing-masing )

Lagu " Indonesia Jaya " berakhir masuk 3 orang saling beradu kisah realitas hidup, menguakkan kepedihan, menjelmakan harapan yang getir akan mirisnya peradaban.

Orang pertamaDunia ini adalah sajak, sajak yang terampung dalam syair-syair nan indah. (melangkah riang,seraya bergeming)

Orang ke-2(bangkit dari duduknya disudut ruang, mendekati orang yang bergeming tadi) Pengibaratanmu terlalu sempit, dunia bukan lagi sajak, sajak dalam buku usang mu itu (memandang picik kearah buku yang dipegang orang tadi). Sekarang dunia telah ada dalam genggaman. (seraya memfokuskan diri ke tablet yang digenggamnya). Orang pertama :Bukankah dunia itu sesederhana sajak, sebelum semua kemoderenan itu ada?

Orang ke-3 (masuk seseorang lagi mencaci anak modern tadi). Kau... Kau adalah anak bangsa yang terlena akan tipu daya zaman.

Orang ke-2 :(terdiam sejenak, berusaha mencari kata-kata untuk membalas) Dan kalian, hanya akan tetap tinggal pada ke kuno-an zaman ( berlalu meninggalkan dua orang tadi dengan kesal )

Orang pertama dan orang ke-3( Meninggalkan panggung kearah yang berlawanan ) 

SIN II 

Vocal     Hoo.. Heyyaaa.. Heyyooo.. Hooo..hoo..heaaa..heeoo

Narator :Tanpa kau hitung, waktu tetap saja akan berlalu.Waktu yang tergambar dalam sebuah tanya, Entah berlalu dalam sesal. Dalam masa yang beranjak pergi Masa yang terlewatkan. (Gema sajk di iringi senandung-senandung ala kadarnya)_Terduduk dua orang ditengah-tengah tumpukan buku, sembari melirik lembaran demi lembaran.

Orang pertama dan orang ke-3(fokus membaca)_Tiba-tiba masuk dua orang bergaya fashionable, mengusik mereka.

Orang ke-4Kalian terlalu membuang-buang waktu. Kapan kenyangnya? Bila hanya mengunyah satu per satu sajak di buku usang itu. (tersenyum meledek).

Orang pertama :Waktu kami adalah ilmu (bergeming sebentar lalu kembali fokus terhadap buku bacaannya. Seolah-olah tak menggubris)

Orang ke-3Dan kalian tahu ilmu itu apa? (bangkit dari duduknya bermaksud ingin menjelaskan lebih banyak). Ilmu yang merupakan suatu proses yang membuat pengetahuan. Proses yang kami lakukan dengan membaca rangkaian sajak yang termuat di jendela dunia ini ( memperlihatkan buku yang ia pegang ).

Orang ke-4ilmu? Jendela dunia? ( bertutur seraya menghampiri orang yang masih terduduk fokus dengan bacaannya) ini yang kamu maksud jendela dunia? (merampas buku yang dipegang orang itu) ini hanyalah buku usang yang tak memiliki arti di era kemodernan zaman sekarang ( seraya melempar buku itu entah kemana ).

Orang ke-2(ikut menghampiri) yaa.. Buku usang itu mungkin seperti kaca matamu ini (mencopot kacamata orang itu) dan kau tak akan menemukan pelita tanpa benda ini (menghempaskan kacamata itu kelantai kemudian menginjak-injaknya) begini yg kau maksud dengan buku usang itu? Iya? Haa? (menatap sinis) bukankah tanpa buku ini pu kau tetap bisa melihat dunia. Zaman sudah modern (tertawa menggelegar)

Orang pertamaDiamlah ! Buku itu adalah cinta, cinta yang mereka tuliskan untuk kita. Dan cinta adalah sebutir permata yang tak bisa kau lemparkan sembarangan seperti batu (seraya tersedu-sedu).

Orang ke-4 Hai orang kudet, kuno, ketinggalan zaman, tangismu itu bagaikan guntur yang menggigilkan surga dilangit tertinggi (Hahaha.. Tertawa senang)

Orang ke-2(ikut tertawa)

Orang ke-3 Watak kalian benar-benar terbentuk dari riak besar kehidupan (menatap sinis kearah dua orang tersebut).

#semua diam, lagu Kerajaan Boetta Ilmoe bersenandung.

SIN III

Lagu BI berhenti mengalun. Dua orang anak peradaban menapaki hidupnya. Terduduk pasrah di pelataran panggung. Orang pertama :Apakah benar, defenisi buku adalah jendela dunia telah beruabh?seiring beranjaknya zaman? Apakah buku yang setahuku adalah jendela dunia telah digantikan oleh internet? Social media? entahlah apa macamnya.(menatap nanar sekeliling)

Orang ke-3Tidak, itu hanyalah anggapan mereka yang telah terjerumus belantara kengerian zaman._kemudian masuk seseorang lagi, ikut berkisah

Orang ke-5 Anggapan kalian sudah benar, tetapi penuturan mereka juga tak salah. Orang pertama :Apa maksudmu? (menatap orang tadi dengan wajah bingung).

Orang ke 5 Kita adalah anak peradaban yang tak sepantasnya melupakan budaya lama. Tetapi kita juga tak patut menyembunyikan diri dari kemodernan yang ditawarkan oleh zaman._Masuk dua orang yang merupakan anak peradaban yang telah terjangkit kemodernan.

Orang ke-3Namun mereka telah jauh terbawa arus (menunjuk dua orang yang baru masuk tadi). Mereka terpikat oleh hal-hal baru yang sebenarnya menipu, terjangkit virus kemodernan zaman yang diam-diam mencekik kita perlahan.

Orang ke-4(tertawa picik) hahaha.. Kalian benar-benar makhluk kudet dan nampak sama buruknya dengan benda usang yang selalu kalian pegang itu (menatap sinis ke arah buku ditangan anak tadi).

Orang ke-5 Kita sama-sama anak bangsa, pantasnya kita berjalan bersama, iringi langkah meraih cita. Hempaskan prasangka buruk di dalam dada ! Karena itu hanya akan mengotori pikiran-pikiran labil kalian. Layaknya hanya ada cinta dan segala keindahannya. Biarkan badai menerpa, ki a tetap bisa memancarkan kehangatan. Jangan bercerai-berai, simpan lidah tajam kalian, asah dengan tutur kelembutan (berusaha menjadi penengah).

*mereka semua terdiam, terhenyak meratapi kisah* 

Lagu "Laskar Pelangi" mengalun.

SIN IV 

Lagu "Laskar Pelangi" berhenti mengalun. Semuanya berubah, mereka mulai dapat memetik kisah.

Orang ke-2 : Sekarang marahlah ! (mengguncang pundak orang pertama dan orang ke-3 bergantian). Karena aku telah lama buntu. aku terhanyut oleh dunia yang banyak menawariku kemodernan, cacilah aku ! Dan gelari aku semaumu, setelah itu pergilah ! Barangkali jauhmu akan lahirkan resah rindu yang dapat ku tuliskan dengan sajak-sajak ku (termangu sedih).

Orang ke-4Aku benar-benar lena oleh kemalasan, ada beberapa buku yang tidak kusentuh. Padahal seharusnya aku lahap membacanya. Salahkan aku ! Aku penyebab kebuntuan itu (terisak).

Orang pertamaTidak ada yang mesti disalahkan. (bertutur seraya melangkah menghampiri orang ke-2 yang senantiasa membawa tablet) Semua yang ada di dunia ini tercipta memiliki pasangan, dan buku cocoknya bersanding dengan tekhnologi (tersenyum lalu melirik ke tablet ditangan orang ke-2)

Orang ke-3Karena keduanya adalah keseimbangan aurah di semesta ini. (mulai tersenyum)

Orang ke-5Yaa.. Dulu filsuf hanya menafsirkan dunia, kini tibalah saatnya kita yang mengubah dunia (berdecak yakin)

#semuanya diam, orang pertama maju selangkah, mengisi keheningan dengan menyanyikan lagu "New Bantaeng" dengan sedikit perombakan lirik, pemain yang lain turut bernyanyi. semua bagian vital teater (sutradara,produser, narator, wordrob, crew, vocal group) ikut naik ke panggung pementasan. Bernyanyi bersama =)) 


(Foto persiapan pementasan teater)


-selesai-
  

PG ({})

Hei kalian bertujuh, genap delapan denganku.
Apa jadinya hariku tanpa kalian?
Mungkin akan garing, bukan mungkin tapi memang betul akan garing.



Sebab sudah ada tempat khusus yang sejak lama kusediakan sebagai sekret kalian diduniaku.



                    
                                                                                     Bisa saja diluar sana kutemukan banyak sahabat, tapi belum tentu bisa seperti kalian-PG- 

Senin, 01 Desember 2014

Rinai Desember

Selasa, 2 desember 2014
( jam pengayaan )

Sudah kuduga kan, baru juga beberapa hari setelah kau berkunjung. Rinaimu sudah mencuatkan bau tanah. Awal yang gerimis (desember) tapi mungkin ini adalah kabar bahagia bagi sebagian orang ya siapa lagi kalau bukan mereka para penyuka hujan. Bisa jadi aku salah satunya, ah maksudku dalam situasi tertentu. Yah terkadang aku jadi pendamba hujan yang rela menunggu demi menyatu dengan rinainya namun terkadang juga hujan menjadi satu hal yang kuhindari demi aktivitasku berjalan seperti biasa. Kau tahu kan? karena hujan kebanyakan orang memilih bermalas-malasan dikamar, berharap mimpi indah lekas menghampirinya dibalik selimut.

Tahukah mengapa hujan dikirim tepat pada desember?
Karena hujan adalah situasi dimana kau banyak mengingat. Bahkan mengingat kenangan sekalipun. Semua itu agar kau takkan pernah lupa bahwa pernah ada moment cappucino (baca; pahit dan manis) hiasi harimu selama 11 bulan lebih. 



Agar tak pernah terlupa
Agar selalu terkenang
(rinai desember)

OSIS 13-14

Terimakasih untuk satu periode yang begitu berartiKita adalah keluargaKeluarga yang lahir dari buah kerja keras dan cucuran keringat,Yang pada awalnya kita tak saling tahu menahu
Sekedar tahu nama atau bahkan sebatas kenal wajah
Sampai akhirnya waktu yang mengubah semuanya

OSIS 13-14 itulah sebutan keluarga kecil kitaKeluarga yang satu periodenya membuat kita berkarib dengan denting-denting malam, sebab penyelesaian tanggung jawab tak pernah mengenal waktu. Meski disaat yang bersamaan beban tugas lain pun kian mendera, tapi sebuah amanah takkan pernah terlupa. Kita pernah tertawa bersama, menangis bersama.

Kita pernah selisih pendapat namun kembali saling merangkul. Karena ada satu yang selalu kita ingat; keluarga kecil kita tak lahir begitu saja, terlalu banyak tahapan yang rasanya sulit membuat kita renggang. sebab pada dasarnya kita satu, kita utuh.terimakasih untuk tangisan tadi, tangisan yang menyiratkan bahwa kebersamaan kita begitu bermakna. Ingat selama kita ada maka jangan pernah ada jarak! ‪#‎osis13‬-14 ({})


English Camp

After Pentas

waktu kami di LDK untuk jadi anggota OSIS

Akhir periode, rekreasi at Bira & Bara beach



maybe segelas es campur :D

Event puisi; Januari (Penerbit Sembilan Mutiara Publish)

SERPIHAN RINAI JANUARI

Bukankah pijakanku tepat disini?
Namun mengapa sebagian diriku kutemukan disana?
Diawal tahun dua tahun silam
Serasa kenangan membisikiku
Agar ikut berlari bersamanya
Aku terlena
Kenangan mengejarku
Aku pun berbalik mengejarnya
Kami berkejar-kejaran nun jauh
Hingga akhirnya aku sadar
Sekelilingku sekejap berubah
Aku terjebak
Tentangnya menguar disana-sini
Bagai slide yang bergantian tayang
Bahkan ini seperti nyata
Kembali bisa kunikmati senyumnya
Yang ribuan detik sempat terlupa
Apa maksud semua ini?
Mengapa kenangan membawaku kemari? Ke januari
Padahal benakku telah sempat sinkron dengan hatiku
Agar tak lagi mengingat tentangnya
Sebab januari penuh gerimis
Aku tak tahan dengan rinainya
Yang begitu deras berjatuhan
Menelisik masuk dalam nadiku,
Sama sekali tak kutemukan pelita disini
Bahkan pelangi setelah hujanpun terdengar hanya lelucon.
Hei bawa aku pulang!
Ke tempat terakhir kali aku berpijak
Aku enggan disini
Meratapi diriku, yang kian lumutan
Menghitung detik-detik januari
Aku tak ingin disini
Dengan asa semu
Berharap januari lekas berganti
Bawa Aku pulang!
Tunjukkan jalan yang kutapaki tadi
Ketika aku dan kenangan berkejar-kejaran
Pertemukan aku lagi dengan November!
Desember!
Dan buat aku terlelap!
Ketika januari menyapa
Latepost: Bantaeng, 26 November 2014

        

Event Puisi; Jodoh Pasti Bertemu(Penerbit Rasselea)

Event Puisi; Jodoh Pasti Bertemu(Penerbit Rasselea)

KARENA KITA ADALAH TAKDIR
Adakah kau tahu?
Kala malamku penuh ilustrasi tentangmu.
Dengan khayalan yang masih sama
Saat kurajut bayangmu meski samar
Lalu? Kapan kita sampai pada detik?
Yang telah Maha cinta janjikan
Detik yang kelak mempertemukan kita
Pada pijakan yang sama
Sebab angin mulai bosan
Meresapi nadiku yang menderu rindu
Kepal tanganku pun telah kaku
Tak kuasa lagi menggambar sketsa
Yang tak kunjung menunjukkan rupa parasmu
Namun tak kubiarkan secuil itu hilang
Biarlah tetap menjadi harapan menggebu
Karena kau dan aku kelak pasti bertemu

Latepost : Bantaeng, 26 november 2014

1st December 2014

Selamat malam desember :)
Maaf karena sapa yang kulontarkan sangat terlambat, mengapa? karena aku sempat lupa bahwa kau telah mengunjungiku, itu salahmu. Kau tak mencoba permisi sebelumnya, hingga aku tak benar-benar menyadari keberadaanmu jika saja tak kudengar beberapa dari mereka mendengung-dengungkan harapannya tentangmu -desember-
Sebuah sapaan yang ngaret tak apakan? yang terpenting kau kusambut dengan seulas senyum dan setumpuk harapan yang tak kalah banyak dengan mereka yang sedari pagi tadi sudah ramai mengupdate status di sosial media mengenai ragam harapannya tentangmu-desember-

Kau tahu responku sesaat setelah mengetahui tentangmu (desember)?
Kau tahu hal apa yang tengah kupikirkan setelah tahu bahwa kau(desember) telah mengunjungiku bahkan telah beberapa jam yang lalu?

Kau(desember) membawa ingatanku berlarian.
Kau(desember) memancing memori itu mengejarku, sehingga aku berlari nun jauh sampai kutemukan kenangan bertebaran disini;disekelilingku. Aku berlari;bertolak namun kenangan ikut mengejarku, kami berkejar-kejaran melewati satu per satu moment dimasa lalu, moment yang melesat lewat bagai slide yang bergantian tayang dibenakku.
Terlalu perih untuk disebut bahagia
Terlalu bahagia untuk disebut perih.
kedua rasa itu sinergi, jadi wajar saja kalau aku tak tahu rasa yang mana yang pantas mewakili desemberku ditahun lalu. Tidak ada yang lebih mendominasi. Ah.. bawa ingatanku pulang segera!! ketempat dimana ragaku berpijak! Bukankah kenangan sebaiknya hanya menjadi kenangan? Tanpa perlu mengusik lagi. Karena sesungguhnya ada kenangan yang benar-benar rusuh bila kembali teringat. Baiklah sekarang aku tak ingin desemberku berinai;) yah itu harapanku. Dan semoga (desember) lalu menjadi bekal kedewasaan desemberku kali ini.
1st december 2014
Allah tahu apa yang kudambakan tentangmu(desember) jauh sebelum aku katakan.



AmalSant


Selasa, 21 Oktober 2014

Cover "Secret Admirer"

Isinya sementara dirampungkan :)
topiknya beda lagi,
objeknya berganti,
bukan yang dulu,
tapi kembali ke yang lebih dulu :')

Cover cerpan:D


Selasa, 23 September 2014

Happy anniversary 3 month dear ({})

23 september 2014

Hari ini hubungan kita tengah berpijak di usia tiga bulan terhitung sejak dua puluh tiga juni dua ribu empat belas, sayangnya terlewati tanpa bisa kunikmati senyummu, tanpa bisa melihat teduhnya tatapanmu, bahkan untuk sekedar mengirimimu ucapan anniv tak bisa kulakukan. semua ini diluar kendaliku Je, padahal untuk dua tiga kita ada banyak planing yang tumpang tindih dibenakku, kamu tahukan, wanita-mu ini penyakitan dan terkadang harus absen dalam banyak hal karena kondisi fisik yang sering drop, seperti yang terjadi hari ini. ususku kembali meradang padahal sebisa mungkin sudah kulawan tapi sakitnya masih saja terasa, maaf karena lagi-lagi aku tak bisa membuat sesuatu yang berkesan untuk kau kenang. Bahagianya tertunda tidak apa-apakan? menyusul di dua empat september bisakan?


Happy anniversary three month my dear :*
wish longlast and keep romantic



Sabtu, 20 September 2014

Rindu yang lagi(lagi) mengunjungiku

Selamat malam kamu yang tak lagi berkabar ria denganku dipesan singkat :) 
Tulisan ini kubuat ketika senyummu selalu saja menggodaku untuk ikut tersenyum, senyum yang kini memenuhi alur khayalku. Aku merindu-mu(lagi) walau ini terdengar seperti lelucon, karena pertemuan kita hampir sepekan jikalau saja dikalender tak ada angka yang berwarna merah. Tapi mana mungkin aku berucap rindu apabila nyatanya rasa itu tak ada? Aku benar-benar merindu sayang, mungkin rindu akan sering mengunjungi malam-malamku yang tak lagi memilikimu, malam-malamku yang tak lagi disuguhi emoticon titik dua bintang darimu, malam-malamku yang sedang sendirian, menunggu pagi menjemput agar rindu ini menemui penawarnya segera. Kau mungkin tak akan percaya sayang, jika aku mengatakan bahwa; senyum dan tatapanmu-lah penawar rindu yang menderaku. 
          Rindu ini kian menjadi dan banyak menuntut, rindu ini semakin tak sabaran, rindu ini sakau dan 'senyummu' serta 'binar matamu'-lah penyebabnya candu. bisakah kau berkunjung ke mimpi-ku malam ini? Tak ingin kubiarkan rindu ini menguap sia-sia sayang, karenanya lekaslah menemuiku di mimpi yang akan kita rajut dengah indahnya. Jangan biarkanku lapuk menunggu! segeralah datang, agar malamku tak lagi menyesakkan.






                                                                                                               Dari perempuan yang
                                                                                                             selalu kau sebut 'menjek'
                                                                                                                 

Jumat, 19 September 2014

Aku dengan ambiguku

Selamat malam kamu, pria yang tingkahnya tak pernah benar-benar bisa kupahami. Aku datang untuk menanyakan kisah manis yang kita jalani sejauh ini, sejak dua puluh tiga juni dua ribu empat belas, kamu menyelip dalam ruang hatiku, menjadi sosok yang entah kenapa kuyakini mampu membubuhiku dengan ragam kebahagiaan, Adakah kau tahu? kau sudah menjelma sosok yang kubutuhkan keberadaannya, kutunggu pesan singkatnya, dan kurindukan rupa senyumnya. Beberapa bulan belakangan ini kau adalah salah seseorang yang selalu ada untukku. Kau yang awalnya bukan siapa-siapa, kini menjadi bagian penting dihidupku. Je, meskipun kita banyak perbedaan, aku adalah wanita yang selalu tak pandai menunjukkan perasaanku dengan tingkah, sementara kau termasuk agresif memancarkan cinta dibinar matamu, hal itu tentu akan membuatmu berpikir bahwa aku tak benar-benar mencintaimu. Tapi itu persepsi yang salah sayang, mungkin semula aku hanya menganggapmu sebagai seorang yang tak begitu berarti dihidupku, ya itu benar namun itu dulu, diwaktu yang sudah jauh tertinggal dibelakang, jika harus kudeklarasikan, maka aku akan berkata; sosokmu telah buatku candu.
       Aku telah kau buat kagum dengan caramu menunjukkan betapa besar perasaanmu itu, tentunya aku tahu jika awalnya aku sudah berani berenang dilautan cinta-mu, maka tak lama lagi kau akan membawaku menyelam lebih dalam. Dan rasa takut kehilanganmu tak ayal akan lekas menghantuiku. Jika kau mengijinkanku bertutur tentang kita, aku hanya ingin mengatakan; "sediakan penawar untuk setiap rindu yang kau sematkan" Karena kau pasti mengerti betapa merindu seorang diri itu tak mengenakkan, seperti yang tengah menderaku sekarang. Kau tahu? aku menulis ini ketika rupa wajahmu mulai berpendar-pendar dalam ingatku. Aku merindumu, rindu hadirmu yang selalu menemaniku kala kantuk tak kunjung menjemputku, aku perempuan yang sudah sangat akrab dengan hembusan angin malam yang menelisik tulang, disaat perempuan lain sudah tertidur manis dalam balutan selimut dan selekas mengetuk mimpi indahnya, sedangkan aku malah sibuk bertegur sapa dengan imajiku. Je, kau adalah tema khayalku malam ini, bukan hanya malam ini saja malam-malam sebelumnya dan malam-malam berikutnya.entah
           Adakah kau merindu sepertiku? atau kau sudah terlelap dalam tidurmu tanpa sebelumnya memberikanku sedikit ruang untuk singgah di ingatmu? apakah kau membiarkan wanita-mu ini ditenggalamkan oleh ambigu-ambigunya karena tak dapat mendengar kabarmu? Je, beberapa hari ini adakah sosok lain yang menggantiku sebagai teman berbagi candamu di media pesan singkat? berhubung aku tak lagi memakai ponsel. Entah kenapa aku sulit percaya jika kau disana memilih menyepi dan membiarkan ponselmu yang masih punya cukup pulsa itu terabaikan. Perasaan ini telah benar-benar ada Je, perasaan sayang untukmu, aku merasakannya disaat ketakutan-ketakutan itu mulai menghadangku, rasa takut tergantikan, rasa takut kehilanganmu:' Ini memang hanya ambigu, kuharap kau disana masih memelukku dalam hatimu, Tapi salahkah aku jika mengkhawatirkan semua itu? Aku benar-benar takut sayang.


wahai sije-ku yang malam ini telah berhasil membuatku gulana, lekas bawakan penawar itu sayang, agar rinduku tak menguap sia-sia.
                                                                                     


                                                                            Untuk pria jenaka, yang gelak tawanya aneh                                                                                                       namun telah berhasil membuatku                                                                                                                                            merasa candu

Minggu, 14 September 2014

Senyummu semalam :)


Mungkin semalam yang pantas ku sebut kesialanku harus segera ku ralat. kenapa? ya karena kau mampu mengubah persepsi ku itu. tatapanmu yang teduh seakan menyiratkan pesan-pesan kedamaian untukku. Tahu tidak, kau bagai mind reader yang mampu mengais ceceran kalimat yang tumpang tindih dibenakku, sangat salah kalau kau menyebut dirimu 'tidak peka' karena menurutku kau adalah salah satu orang yang paling mengerti keadaanku. Terimakasih untuk beberapa jam mu yang tersita demi menemaniku, menghiburku yang sedang gundah karena petang tadi kehilangan handphone._. meski sebenarnya aku merasa tak enak, karena malam selekas akan larut dan kediamanmu cukup jauh dari pelosok kota. Tapi kau sama sekali tak mempermasalahkan itu, memilih untuk tetap siaga disini, tepat disampingku. Kau tak jengah berceloteh meskipun responku hanya sebuah anggukan atau sejumput senyum simpul yang tak begitu lama bertahan diwajahku, bukannya marah karena ku cuekin kau malah terus berceloteh sekenanya demi menciptakan lebih banyak lagi senyum diwajahku :)
Kau harus tahu secuil apapun hal yang kau lakukan demi membahagiakanku itu sangat berarti dan takkan mungkin terlupakan, maklum aku adalah penyuka hal indah yang akan selalu merekam setiap detail kejadian dihidupku.  Kini aku menemukan sosok diriku yang benar-benar membutuhkanmu. Je{}



                                                                                          Untuk kamu yang selalu berceloteh ria,
                                                                                                        berharap wanita-mu ini                                                                                                                                tak lagi bungkam